Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Gocekan A la Pemerintah Zaman Now

Gambar
Beberapa hari lalu aku menonton pertandingan sepakbola di televisi antara Mitra Kukar melawan Borneo FC. Dalam olahraga sepakbola tentunya kita sering mendengar istilah “Gocek” di setiap pertandingannya. Dalam pertandingan sore itu kala Borneo FC bertandang ke Kutai Kartanegara, dari total empat gol oleh Borneo FC, tanpa balas dari tuan rumah ada satu gol yang menurutku sangat luar biasa, karena gol itu tercipta dengan cara melewati pemain belakang dan menggocek kiper tim Mitra Kukar. Jika kita melihat kondisi hari ini, istilah “gocek” tidak hanya digunakan dalam sepakbola saja. Bahasa kids zaman now—anak zaman sekarang—pun sudah menggunakan istilah “gocek” dalam bahasa sehari-harinya. Tidak berbeda jauh pengertiannya dengan istilah gocek pada sepak bola, hanya saja jika dalam bahasa kids zaman now “gocek” memiliki arti kelebihan mengelabui lawan bicaranya. Selain olahraga sepakbola dan kids zaman now yang sering menggunakan istilah “gocek” dalam kesehariannya, hari inipun pemer

Profilku

Gambar
Salam, Perkenalkan, nama panjangku Lucky Bagus Sigit Susrendy, panjang ya? Emang! bisa dipanggil  Lucky, Bagus, Sigit ataupun Rendy , yang penting jangan panggil Sus, soalnya itu nama mamiku. Ganteng (kata mami), humoris, ceplas-ceplos, tidak terlalu bertanggung jawab. Pencium yang buruk, kurang romantis, namun teruji kesetiaannya. Kini sedang belajar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Fisip Untirta. Aku juga terlibat aktif dalam beberapa organisasi yaitu Untirta Movement Community, Badan Eksekutif Mahasiswa Fisip Untirta, dan Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Bekasi. 21 tahun, lahir di Bekasi, keturunan Jawa. Anak seorang Aparatur Represif. Selalu diajarkan untuk disiplin tapi menolak untuk disiplin. Suka main Mobile Legend, suka main  Candy Crush Saga , tapi tidak suka main perempuan. Menjadi penulis yang baik dan dimuliakan oleh Tuhan YME itu gampang gampang susah. Aku suka membaca dan suka menulis. Bacaan yang aku su

ANTROPOKOSMIK: CORAK KAPITALISME DALAM LIRIK LAGU UJUNG ASPAL PONDOK GEDE

Manungsa iku bagéan saka alam. Kalimat ini pernah ku dengar dalam perbincangan keluargaku pada saat kumpul keluarga, yang artinya manusia adalah bagiam dari alam atau dalam bahasa akademik adalah antropokosmik. Pakdeku pernah berbicara bahwa manusia tidak dapat bertindak dan menggunakan segala yang ada di alam dengan seenaknya untuk kepentingan pribadi. Kalimat ini mengingatkanku pada beberapa artikel terkait kapitalisme yang pernah ku baca, bahwa kapitalisme menggunakan sarana produksi—tanah—untuk membangun prasarana–pabrik—yang  dibutuhkan untuk melakukan proses produksi dalam melakukan penghisapan manusia atas manusia, ini adalah bentuk tindakan eksploitasi alam yang seharusnya--kata pakdeku—tidak boleh manusia menggunakan segala yang ada di alam dengan seenaknya untuk kepentingan pribadi. Kondisi hari ini masih banyak pengusaha yang menggusur lahan produktif rakyat untuk kepentingan pribadinya, seperti lirik dalam lagu ujung aspal pondok gede yang akan coba aku gambarkan betap